PENGERTIAN METODOLOGI PENGAJARAN
Istilah Metodologi Pengjaran, terdiri atas dua kata yaitu “Metodologi” dan “Pengajaran”. “Metodologi” terdiri pula atas : “metoda” dan “logi”. “logi” berasal dari kata logos yang berarti “ilmu”. Jadi, metodologi ialah, suatu ilmu yang membicarakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan atau menguasai kompetensi tertentu. Pengajaran berasal dari kata “ajar” ditambah awalan “pa” dan akhiran “an” sehingga menjadi kata “pengajaran”, yang berarti : proses penyajian atau bahan pelajaran yang disajikan. Dengan demikian metodologi pengajaran berarti: suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentuyang dirumuskan dalam silabus pembelajaran.
Berikut ini merupakan metode-metode yang tepat digunakan dalam mengajarkan materi AKHLAK.
1. Metode alat peraga
Maksudnya adalah memberikan esensi dari materi akhlak tersebut dengan cara
memperlihatkan gambar, alat peraga dan menonton film.
2. Metode Keteladanan
Kita mungkin saja dapat menemukan suatu system pendidikan yang sempurna,
menggariskan tahapan-tahapan yang serasi bagi perkembangan manusia, menata
kecenderungan dan kehidupan psikis, emosional maupun cara-cara penuangannya
dalam bentuk perilaku, serta strategi pemanfaatan potensinya sesempurna mungkin.
Akan tetapi semua ini masih memerlukan realisasi edukatif yang dilakukan oleh
seorang pendidik. Pelaksanaannya itu memerlukan seperangkap metoda dan tindakan
pendidikan, dalam rangka mewujudkan asas yang melandasinya, metoda yang
merupakan patokannya dalam bertindak serta tujuan pendidikannya yang diharapkan
dapat dicapai. Ini semuanya hendak ditata dalam suatu system pendidikan yang
menyeluruh dan terbaca dalam perangkat tindakan dan perilaku yang kongkrit.
Oleh karena itu Allah SWT, mengutus nabi Muhammad SAW. agar menjadi teladan
bagi seluruh manusia dalam merealisasikan system pendidikan Islam tersebut. Dengan
kepribadian, serta tingkah laku dan pergaulannya bersama sesama manusia, Rasulullah
SAW, benar-benar merupakan interpretasi praktis yang manusiawi.
Peserta didik cenderung meneladani gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh
identifikasi dalam segala hal, sebab secara psikologis anak adalah peniru yang ulung.
Misalnya, dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, nabi bersabda,
“ Salatlah kamu sebagaimana salat yang aku kerjakan” . dan juga hadits yang
berbunyi:
“Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh.” (Mashabih Assunnah). Jadi\
seorang guru harus senantiasa tersenyum dan tidak bermuka masam kepada murid
muridnya.
3. Metode Ceramah
Adalah cara untuk menyajikan secara lisan tentang informasi suatu mata pelajaran.
Maka peranan murid adalah mendengarkan secara teliti serta mencatat hal penting
secara garis besar. Metode ini dilakukan apabila bahan materi yang akan disampaikan
sangat banyak dalam waktu terbatas, maka dapat diambil garis besarnya saja dan jika
waktu panjang bisa diterangkan lebih luas dan mendalam.
4. Metode Tanya jawab
Adalah cara penyampaian pelajaran oleh guru terhadap muridnya dengan cara
mengajukan pertanyaan dan juga sebagai metode yang dapat digunakan untuk
apersepsi, selingan dan evaluasi terhadap murid atas pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya.
5. Metode Diskusi
Adalah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topic mata pelajaran tertentu
(dalam hal ini materi Akhlak) sehingga memperoleh pengertian yang jelas serta
perubahan tingkah laku, membuat murid menjadi aktif untuk mencari pemecahan
tentang topic yang didiskusikan. Metode diskusi bisa juga disebut metode musyawarah
karena memerlukan dan melibatkan beberapa murid yang bekerja sama dalam mencari
pemecahan suatu masalah. Dalam hal ini seorang pendidik bertindak sebagai pengatur
lalu lintas (jalannya diskusi), sebagai dinding pengaman (agar tidak terjadi perdebatan
yang sengit) dan sebagai petunjuk jalan (mengarahkan para peserta didik agar tidak
keluar dari pokok bahasan).
6. Metode Pemberian Tugas
Adalah cara mengajar yang dilakukan guru kepada para murid untuk mengerjakan
sesuatu diluar jam pelajaran, metode ini bisa juga disebut metode Pekerjaan Rumah
(PR), tetapi metode ini lebih luas dari metode pekerjaan rumah sebab pelaksanaannya
bisa dilakukan di perpustakaan, laboratorium, ruang praktikkum, dan sebagainya.
Metode ini dimaksudkan agar pengetahuan yang diterima anak lebih lengkap. Dan juga
memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri atas segala tugas yang sedang
dikerjakan.
7. Metode Simulasi
Adalah usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari
Sesuatu konsep atau prinsip, atau suatu keterampilan tertentumelalui proses kegiatan
atau latihan, dalam situasi tiruan. Sehingga dengan demikian akan mampu menghadapi
kenyataan yang mungkin terjadi. Adapun bentuk-bentuknya adalah :
a. Sosio Drama
permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menentukan
alternative pemecahan social.
b. Simulasi Game
adalah permainan peranan dimana para pemainnya berkompetisi untuk mencapai
tujuan tertentu dengan menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan.
Sumber : Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2005
Modul Foto copyan Metodologi Pendidikan Agama Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar