Kamis, 17 Maret 2011

Mata Kuliah Metode Pendidikan Agama Islam, 2008

PENGERTIAN METODOLOGI PENGAJARAN

Istilah Metodologi Pengjaran, terdiri atas dua kata yaitu “Metodologi” dan “Pengajaran”. “Metodologi” terdiri pula atas : “metoda” dan “logi”. “logi” berasal dari kata logos yang berarti “ilmu”. Jadi, metodologi ialah, suatu ilmu yang membicarakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan atau menguasai kompetensi tertentu. Pengajaran berasal dari kata “ajar” ditambah awalan “pa” dan akhiran “an” sehingga menjadi kata “pengajaran”, yang berarti : proses penyajian atau bahan pelajaran yang disajikan. Dengan demikian metodologi pengajaran berarti: suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentuyang dirumuskan dalam silabus pembelajaran.

Berikut ini merupakan metode-metode yang tepat digunakan dalam mengajarkan materi AKHLAK.

1. Metode alat peraga

Maksudnya adalah memberikan esensi dari materi akhlak tersebut dengan cara

memperlihatkan gambar, alat peraga dan menonton film.

2. Metode Keteladanan

Kita mungkin saja dapat menemukan suatu system pendidikan yang sempurna,

menggariskan tahapan-tahapan yang serasi bagi perkembangan manusia, menata

kecenderungan dan kehidupan psikis, emosional maupun cara-cara penuangannya

dalam bentuk perilaku, serta strategi pemanfaatan potensinya sesempurna mungkin.

Akan tetapi semua ini masih memerlukan realisasi edukatif yang dilakukan oleh

seorang pendidik. Pelaksanaannya itu memerlukan seperangkap metoda dan tindakan

pendidikan, dalam rangka mewujudkan asas yang melandasinya, metoda yang

merupakan patokannya dalam bertindak serta tujuan pendidikannya yang diharapkan

dapat dicapai. Ini semuanya hendak ditata dalam suatu system pendidikan yang

menyeluruh dan terbaca dalam perangkat tindakan dan perilaku yang kongkrit.

Oleh karena itu Allah SWT, mengutus nabi Muhammad SAW. agar menjadi teladan

bagi seluruh manusia dalam merealisasikan system pendidikan Islam tersebut. Dengan

kepribadian, serta tingkah laku dan pergaulannya bersama sesama manusia, Rasulullah

SAW, benar-benar merupakan interpretasi praktis yang manusiawi.

Peserta didik cenderung meneladani gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh

identifikasi dalam segala hal, sebab secara psikologis anak adalah peniru yang ulung.

Misalnya, dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, nabi bersabda,

“ Salatlah kamu sebagaimana salat yang aku kerjakan” . dan juga hadits yang

berbunyi:

“Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh.” (Mashabih Assunnah). Jadi\

seorang guru harus senantiasa tersenyum dan tidak bermuka masam kepada murid

muridnya.

3. Metode Ceramah

Adalah cara untuk menyajikan secara lisan tentang informasi suatu mata pelajaran.

Maka peranan murid adalah mendengarkan secara teliti serta mencatat hal penting

secara garis besar. Metode ini dilakukan apabila bahan materi yang akan disampaikan

sangat banyak dalam waktu terbatas, maka dapat diambil garis besarnya saja dan jika

waktu panjang bisa diterangkan lebih luas dan mendalam.

4. Metode Tanya jawab

Adalah cara penyampaian pelajaran oleh guru terhadap muridnya dengan cara

mengajukan pertanyaan dan juga sebagai metode yang dapat digunakan untuk

apersepsi, selingan dan evaluasi terhadap murid atas pelajaran yang telah dipelajari

sebelumnya.

5. Metode Diskusi

Adalah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topic mata pelajaran tertentu

(dalam hal ini materi Akhlak) sehingga memperoleh pengertian yang jelas serta

perubahan tingkah laku, membuat murid menjadi aktif untuk mencari pemecahan

tentang topic yang didiskusikan. Metode diskusi bisa juga disebut metode musyawarah

karena memerlukan dan melibatkan beberapa murid yang bekerja sama dalam mencari

pemecahan suatu masalah. Dalam hal ini seorang pendidik bertindak sebagai pengatur

lalu lintas (jalannya diskusi), sebagai dinding pengaman (agar tidak terjadi perdebatan

yang sengit) dan sebagai petunjuk jalan (mengarahkan para peserta didik agar tidak

keluar dari pokok bahasan).

6. Metode Pemberian Tugas

Adalah cara mengajar yang dilakukan guru kepada para murid untuk mengerjakan

sesuatu diluar jam pelajaran, metode ini bisa juga disebut metode Pekerjaan Rumah

(PR), tetapi metode ini lebih luas dari metode pekerjaan rumah sebab pelaksanaannya

bisa dilakukan di perpustakaan, laboratorium, ruang praktikkum, dan sebagainya.

Metode ini dimaksudkan agar pengetahuan yang diterima anak lebih lengkap. Dan juga

memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri atas segala tugas yang sedang

dikerjakan.

7. Metode Simulasi

Adalah usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari

Sesuatu konsep atau prinsip, atau suatu keterampilan tertentumelalui proses kegiatan

atau latihan, dalam situasi tiruan. Sehingga dengan demikian akan mampu menghadapi

kenyataan yang mungkin terjadi. Adapun bentuk-bentuknya adalah :

a. Sosio Drama

permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menentukan

alternative pemecahan social.

b. Simulasi Game

adalah permainan peranan dimana para pemainnya berkompetisi untuk mencapai

tujuan tertentu dengan menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan.

Sumber : Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2005

Modul Foto copyan Metodologi Pendidikan Agama Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar